Follow By Email

Monday, December 9, 2013

KENALI DUNIA MEREKA


KENALI DUNIA MEREKA
Masa yang paling indah adalah masa remaja.
Masa yang paling menyedihkan adalah masa remaja.
Masa yang paling ingin dikenang adalah masa remaja.
Masa yang paling ingin dilupakan adalah masa remaja.


Remaja
Menurut Hurlock (1981) remaja adalah mereka yang berada pada usia 12-18 tahun. Monks, dkk (2000) memberi batasan usia remaja adalah 12-21 tahun. Menurut Stanley Hall (dalam Santrock, 2003) usia remaja berada pada rentang 12-23 tahun. Berdasarkan batasan-batasan yang diberikan para ahli, bisa dilihat bahwa mulainya masa remaja relatif sama, tetapi berakhirnya masa remaja sangat bervariasi. Bahkan ada yang dikenal juga dengan istilah remaja yang diperpanjang, dan remaja yang diperpendek.
Remaja adalah masa yang penuh dengan permasalahan. Statemen ini sudah dikemukakan jauh pada masa lalu yaitu di awal abad ke-20 oleh Bapak Psikologi Remaja yaitu Stanley Hall. Pendapat Stanley Hall pada saat itu yaitu bahwa masa remaja merupakan masa badai dan tekanan (storm and stress) sampai sekarang masih banyak dikutip orang.
Menurut Erickson masa remaja adalah masa terjadinya krisis identitas atau pencarian identitas diri. Gagasan Erickson ini dikuatkan oleh James Marcia yang menemukan bahwa ada empat status identitas diri pada remaja yaitu identity diffusion/ confussion, moratorium, foreclosure, dan identity achieved (Santrock, 2003, Papalia, dkk, 2001, Monks, dkk, 2000, Muss, 1988). Karakteristik remaja yang sedang berproses untuk mencari identitas diri ini juga sering menimbulkan masalah pada diri remaja.
Gunarsa (1989) merangkum beberapa karakteristik remaja yang dapat menimbulkan berbagai permasalahan pada diri remaja, yaitu:
  1. Kecanggungan dalam pergaulan dan kekakuan dalam gerakan.
  2. Ketidakstabilan emosi.
  3. Adanya perasaan kosong akibat perombakan pandangan dan petunjuk hidup.
  4. Adanya sikap menentang dan menantang orang tua.
  5. Pertentangan di dalam dirinya sering menjadi pangkal penyebab pertentangan-pertentang dengan orang tua.
  6. Kegelisahan karena banyak hal diinginkan tetapi remaja tidak sanggup memenuhi semuanya.
  7. Senang bereksperimentasi.
  8. Senang bereksplorasi.
  9. Mempunyai banyak fantasi, khayalan, dan bualan.
  10. Kecenderungan membentuk kelompok dan kecenderungan kegiatan berkelompok.
Berdasarkan tinjauan teori perkembangan, usia remaja adalah masa saat terjadinya perubahan-perubahan yang cepat, termasuk perubahan fundamental dalam aspek kognitif, emosi, sosial dan pencapaian (Fagan, 2006). Sebagian remaja mampu mengatasi transisi ini dengan baik, namun beberapa remaja bisa jadi mengalami penurunan pada kondisi psikis, fisiologis, dan sosial. Beberapa permasalahan remaja yang muncul biasanya banyak berhubungan dengan karakteristik yang ada pada diri remaja. Berikut ini dirangkum beberapa permasalahan utama yang dialami oleh remaja.
Permasalahan Fisik dan Kesehatan
Permasalahan akibat perubahan fisik banyak dirasakan oleh remaja awal ketika mereka mengalami pubertas. Pada remaja yang sudah selesai masa pubertasnya (remaja tengah dan akhir) permasalahan fisik yang terjadi berhubungan dengan ketidakpuasan/ keprihatinan mereka terhadap keadaan fisik yang dimiliki yang biasanya tidak sesuai dengan fisik ideal yang diinginkan. Mereka juga sering membandingkan fisiknya dengan fisik orang lain ataupun idola-idola mereka. Permasalahan fisik ini sering mengakibatkan mereka kurang percaya diri. Levine & Smolak (2002) menyatakan bahwa 40-70% remaja perempuan merasakan ketidakpuasan pada dua atau lebih dari bagian tubuhnya, khususnya pada bagian pinggul, pantat, perut dan paha. Dalam sebuah penelitian survey pun ditemukan hampir 80% remaja ini mengalami ketidakpuasan dengan kondisi fisiknya (Kostanski & Gullone, 1998). Ketidakpuasan akan diri ini sangat erat kaitannya dengan distres emosi, pikiran yang berlebihan tentang penampilan, depresi, rendahnya harga diri, onset merokok, dan perilaku makan yang maladaptiv (& Shaw, 2003; Stice & Whitenton, 2002). Lebih lanjut, ketidakpuasan akan body image ini dapat sebagai pertanda awal munculnya gangguan makan seperti anoreksia atau bulimia (Polivy & Herman, 1999; Thompson et al).
Dalam masalah kesehatan tidak banyak remaja yang mengalami sakit kronis. Problem yang banyak terjadi adalah kurang tidur, gangguan makan, maupun penggunaan obat-obatan terlarang. Beberapa kecelakaan, bahkan kematian pada remaja penyebab terbesar adalah karakteristik mereka yang suka bereksperimentasi dan berskplorasi.
Permasalahan Alkohol dan Obat-Obatan Terlarang
Penggunaan alkohol dan obat-obatan terlarang akhir-akhir ini sudah sangat memprihatinkan. Walaupun usaha untuk menghentikan sudah digalakkan tetapi kasus-kasus penggunaan narkoba ini sepertinya tidak berkurang. Ada kekhasan mengapa remaja menggunakan narkoba/ napza yang kemungkinan alasan mereka menggunakan berbeda dengan alasan yang terjadi pada orang dewasa. Santrock (2003) menemukan beberapa alasan mengapa remaja mengkonsumsi narkoba yaitu karena ingin tahu, untuk meningkatkan rasa percaya diri, solidaritas, adaptasi dengan lingkungan, maupun untuk kompensasi.
  • Pengaruh sosial dan interpersonal: termasuk kurangnya kehangatan dari orang tua, supervisi, kontrol dan dorongan. Penilaian negatif dari orang tua, ketegangan di rumah, perceraian dan perpisahan orang tua.
  • Pengaruh budaya dan tata krama: memandang penggunaan alkohol dan obat-obatan sebagai simbol penolakan atas standar konvensional, berorientasi pada tujuan jangka pendek dan kepuasan hedonis, dll.
  • Pengaruh interpersonal: termasuk kepribadian yang temperamental, agresif, orang yang memiliki lokus kontrol eksternal, rendahnya harga diri, kemampuan koping yang buruk, dll.
  • Cinta dan Hubungan Heteroseksual
  • Permasalahan Seksual
  • Hubungan Remaja dengan Kedua Orang Tua
  • Permasalahan Moral, Nilai, dan Agama
Lain halnya dengan pendapat Smith & Anderson (dalam Fagan,2006), menurutnya kebanyakan remaja melakukan perilaku berisiko dianggap sebagai bagian dari proses perkembangan yang normal. Perilaku berisiko yang paling sering dilakukan oleh remaja adalah penggunaan rokok, alkohol dan narkoba (Rey, 2002). Tiga jenis pengaruh yang memungkinkan munculnya penggunaan alkohol dan narkoba pada remaja:
Salah satu akibat dari berfungsinya hormon gonadotrofik yang diproduksi oleh kelenjar hypothalamus adalah munculnya perasaan saling tertarik antara remaja pria dan wanita. Perasaan tertarik ini bisa meningkat pada perasaan yang lebih tinggi yaitu cinta romantis (romantic love) yaitu luapan hasrat kepada seseorang atau orang yang sering menyebutnya “jatuh cinta”.
Santrock (2003) mengatakan bahwa cinta romatis menandai kehidupan percintaan para remaja dan juga merupakan hal yang penting bagi para siswa. Cinta romantis meliputi sekumpulan emosi yang saling bercampur seperti rasa takut, marah, hasrat seksual, kesenangan dan rasa cemburu. Tidak semua emosi ini positif. Dalam suatu penelitian yang dilakukan oleh Bercheid & Fei ditemukan bahwa cinta romantis merupakan salah satu penyebab seseorang mengalami depresi dibandingkan dengan permasalahan dengan teman.
Tipe cinta yang lain adalah cinta kasih sayang (affectionate love) atau yang sering disebut cinta kebersamaan yaitu saat muncul keinginan individu untuk memiliki individu lain secara dekat dan mendalam, dan memberikan kasih sayang untuk orang tersebut. Cinta kasih sayang ini lebih menandai masa percintaan orang dewasa daripada percintaan remaja.
Dengan telah matangnya organ-organ seksual pada remaja maka akan mengakibatkan munculnya dorongan-dorongan seksual. Problem tentang seksual pada remaja adalah berkisar masalah bagaimana mengendalikan dorongan seksual, konflik antara mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak boleh dilakukan, adanya “ketidaknormalan” yang dialaminya berkaitan dengan organ-organ reproduksinya, pelecehan seksual, homoseksual, kehamilan dan aborsi, dan sebagainya (Santrock, 2003, Hurlock, 1991).
Diantara perubahan-perubahan yang terjadi pada masa remaja yang dapat mempengaruhi hubungan orang tua dengan remaja adalah : pubertas, penalaran logis yang berkembang, pemikiran idealis yang meningkat, harapan yang tidak tercapai, perubahan di sekolah, teman sebaya, persahabatan, pacaran, dan pergaulan menuju kebebasan.
Beberapa konflik yang biasa terjadi antara remaja dengan orang tua hanya berkisar masalah kehidupan sehari-hari seperti jam pulang ke rumah, cara berpakaian, merapikan kamar tidur. Konflik-konflik seperti ini jarang menimbulkan dilema utama dibandingkan dengan penggunaan obat-obatan terlarang maupun kenakalan remaja.
Beberapa remaja juga mengeluhkan cara-cara orang tua memperlakukan mereka yang otoriter, atau sikap-sikap orang tua yang terlalu kaku atau tidak memahami kepentingan remaja.
Akhir-akhir ini banyak orang tua maupun pendidik yang merasa khawatir bahwa anak-anak mereka terutama remaja mengalami degradasi moral. Sementara remaja sendiri juga sering dihadapkan pada dilema-dilema moral sehingga remaja merasa bingung terhadap keputusan-keputusan moral yang harus diambilnya. Walaupun di dalam keluarga mereka sudah ditanamkan nilai-nilai, tetapi remaja akan merasa bingung ketika menghadapi kenyataan ternyata nilai-nilai tersebut sangat berbeda dengan nilai-nilai yang dihadapi bersama teman-temannya maupun di lingkungan yang berbeda.
Pengawasan terhadap tingkah laku oleh orang dewasa sudah sulit dilakukan terhadap remaja karena lingkungan remaja sudah sangat luas. Pengasahan terhadap hati nurani sebagai pengendali internal perilaku remaja menjadi sangat penting agar remaja bisa mengendalikan perilakunya sendiri ketika tidak ada orang tua maupun guru dan segera menyadari serta memperbaiki diri ketika dia berbuat salah.
Dari beberapa bukti dan fakta tentang remaja, karakteristik dan permasalahan yang menyertainya, semoga dapat menjadi wacana bagi orang tua untuk lebih memahami karakteristik anak remaja mereka dan perubahan perilaku mereka. Perilaku mereka kini tentunya berbeda dari masa kanak-kanak. Hal ini terkadang yang menjadi stressor tersendiri bagi orang tua. Oleh karenanya, butuh tenaga dan kesabaran ekstra untuk benar-benar mempersiapkan remaja kita kelak menghadapi masa dewasanya.

Tuesday, October 1, 2013

MENJAGA KESOLIDAN DALAM BERSAHABAT




       MENJAGA KESOLIDAN DALAM BERSAHABAT





Manusia adalah mahluk sosial, yang kehidupannya tak lepas dari orang lain. Baik dalam bekerja, maupun dalam pergaulan sehari-hari. Terlebih lagi kalangan para remaja. Dalam pergaulan pastilah memiliki suatu aturan atau batasan-batatan tertentu. Nah, hal tersebut termuat dalam etika pergaulan, yaitu sopan santun/tata karama dalam pergaulan yang sesuai dengan situasi dan keadaan serta tidak melanggar norma-norma yang berlaku baik norma agama, kesopanan, adat, hukum dan lain-lain.
Mengapa sih kita perlu mengetahui etika dalam pergaulan?..
Oke yang pertama, Manusia dituntut untuk saling berhubungan, mengenal dan membantu. Kedua, agar tingkah laku kita diterima dan disenangi oleh siapa saja yang bergaul dengan kita. Ketiga, tata krama dan tingkah laku sehari-hari merupakan cermin pribadi kita sendiri. Keempat, jika dalam bergaul saja kita tidak mau memperhatikan apa itu etika pergaulan, maka cara kita bergaul pasti akan jauh dari etika pergaulan yang telah ditentukan. Kelima, Kita sebagai manusia sosial sangat perlu mengetahui dan memahami apa itu etika pergaulan karena dalam bergaul pun kita harus memperhatikan tata dan caranya.
 Untuk itu diperlukan beberapa cara atau tips bagaimana dalam pergaulan nantinya tidak menimbulkan permasalahan tetapi yang diharapkan menimbulkan kebaikan dalam pergaulan tersebut.

Menghargai Orang lain
Kita sebagai Manusia Yang hidup saling membutuhkan harus bisa menghargai segala bentuk apapun yang ada pada orang lain. Baik itu masalah pendapat, keahlian, maupun sifat dan pribadi dirinya. Jangan sampai keluar kata-kata yang bisa menyinggung orang lain Kalo kamu mau dihargai oleh orang lain.

Bercanda
Memang benar bercanda adalah sesuatu yang asyik pada diri Manusia, Tapi jangan sampai kita Over Low dalam bercanda sama orang lain dan kita harus melihat situasi orang yang mau kita ajak bercanda apakah memungkinkan apa nggak untuk di ajak bercanda. Kalo pun dia sedang dihadapi dengan kesulitan yang sangat berat kita harus bisa membuat dia tertawa, tersenyum dan m€erasa nyaman bila berada di samping kita meskipun dalam keadaan yang segmenting mungkin.

Menjadi Orang Yang di Percaya
Kalo kita di Percaya oleh Teman/Orang lain, itu bukanlah sesuatu Yang Baik buat kita, emang sih dipercaya oleh teman bisa membuat kita senang, senang karena dipercaya oleh orang lain. Tapi yang membuat kita rada susah yaitu apakah kita bisa menjaga kepercayaan yang di berikan oleh orang lain kepada kita??
Jadi, agar kita bisa memelihara kepercayaan itu salah satu caranya ialah Jangan biasakan menjadi mulut Ember, dan berpikir rahasia orang lain adalah rahasia kita juga.

Menjadi Teman Yang bisa diandalkan
Nah ini dia.. apakah kita sudah bisa menjadi teman Yang Baik?
Apakah kita sudah pantas di sebut sebagai seorang teman yang bisa diandalkan? Bisa diandalkan oleh oranglain bila mereka mendapatkan hal yang sangat sulit.
Untuk menjadi teman yang bisa diandalkan memang susah susah Gampang. Cara Gampangnya ialah.. cukuplah memenuhi criteria yang telah disebutkan diatas, yaitu: Kita bisa menghargai Orang Lain, bisa membuat Teman tersenyum dalam keadaan apapun mekipun dalam keadaan yang sangat genting, Menjaga kepercayaan yang diberikan oleh Teman/Orang.

Selalu Berprasangka Baik
Dalam dunia pergaulan harusnya kita selalu berprasangka baik terhadap teman, tidak boleh ada rasa prasangka buruk, karena dengan berprasangka buruk kita akan sulit untuk menumbuhkan rasa percaya karena tertutup dengan prasangka yang buruk tadi.

Suka Menolong
Salah satu hakikat makhluk social tak lepas dari rasa saling membutuhkan, untuk itu kita harusnya tidak segan untuk menolong teman kita, tentunya jika hal itu bisa kita lakukan dan tidak merugikan diri kita sendiri. Karena dengan suka menolong teman, jikalau nanti kita butuh pertolongan teman kita akan tidak segan menolong kita.

Bersikaplah ramah...
Jika kamu ramah siapapun akan merasa nyaman di dekatmu...dan jika sudah begitu..teman2 yang ingin mengenalkannya kepadamupun akan berkata 'kenalan aja..dia baek kog"...dan akan menambahkan banyak teman-temanmu....
BAgaimana ramah itu...??
Mudah saja, pastinya kamu jangan memasang lagak layaknya orang yang disegani...cerahkan wajahmu dalam artian hiasi dengan senyum kecil..karena ingat, orang yang senyum memiliki aura berbeda....
Mudah-mudahlah bergaul..tapi jangan bergaul ke arah yang salah....dan jangan sesekali kamu ceplas-ceplos yang justru secara tidak langsung menyinggung perasaan orang lain karena itu sudah menjadi nilai minus....

Jangan pilih-pilih...!!!
Bergaul lah dengan siapa saja tanpa memandang status atau sosialnya.... kecuali terhadap mereka yang pergaulannya justru menjerumuskan..jauhkan pelan-pelan..agar kita tidak terbawa mereka dan tidak pula menyinggung mereka..jadi kamu bisa berkawan dengan siapapun...

nah,, udah pada tau kan tips-tipsnya, gimana? mudah bukan...
so, boleh langsung dipraktekin kok. lakukan dengan baik dan benar yah! 



DON’T BE AFRAID TO DREAM

DON’T BE AFRAID TO DREAM


Dream!! Mungkin kata ini terdengar pada sebagian orang berepedapat bahwa mimpi hanyalah suatu hal sepele atau bahkan boleh dimiliki anak-anak kecil. Ada juga orang-orang yang memandang impian-impian kita secara skeptic atau bahkan pesimis. Sebaliknya, bagi pribadi-pribadi yang brillian yang ada, mimpi nerupakan sebuah poros bagi hidup mereka. Mimpi memiliki peranan besar bagi mereka dalam menjalani hidup. Kita bisa membuat mimpi menjadi nyata-merealisasikannya.
Ketika masih kecil mungkin kalian pasti pernah bercita-cita untuk menjadi dokter, guru, perawat, pengusaha, presiden, astronot,dll. Dan setiap kali kita ditanya “cita-citamu mau jadi apa?”. Kita pasti akan menjawab dari salah satu cita-cita tersebut agar terdengar keren.  Kemudian kita pun ingin segera tumbuh dewasa untuk menggapainya. Ini membuat kita menyadari suatu hal yang sering kita lupakan, bahwa sebenarnya sebuah mimpi akan muncul ketika telah meciptakannya. Dan ternyata kita sudah pernah mempraktikkannya saat masih kecil.

DREAMS ARE INVENTED. WE ARE NOT BORN WITH THEM”

Seiring dengan berjalannya waktu impian-impian kita pada masa kecil berubah. Mimpi berubah karena diri kita juga selalu berkembang. Kita mulai mempelajari banyak hal baru dan merasakan berbagai pengalaman menarik. Di dalam hidup, kita memiliki begitu banyak keinginan namun seiring dengan berjalannya waktu, cita-cita kita pun bias berubah, begitu pun dengan prioritas kita. Namun, hal ini tidak berarti bahwa kita harus berhenti bermimpi.  Bermimpilah! Karena sebuah mimpi mampu menekan keraguan kita akan masa depan.
Dream an give yourself permission to envision
a You that you choose to be. -Joy Page-


Do you know what you want to do?

Sejak pertama kali mengenal komputer, Bill Gates menyadari bahwa ia memiliki keterkaitan yang besar terhadap dunia tersebut. Mengetahui apa yang kita ingin lakukan merupakan salah satu kunci kesuksesan.  Kita mungkin kadang merasa ada begitu banyak hal yang ingin kita lakukan sampai-sampai kita tidak tahu harus memulai dari mana. Impian dan cita-cita bisa muncul dari mana saja. Mulai dari kencintaan kita terhadap suatu hal, kekecawaan kita terhadap suatu pihak, kekurangan-kekurangan yang kita miliki, serta keterbatasan yang ada dalam menjalani hidup.
Untuk itu mari kita menelaah segala hal yang kita jalani sehari-hari. Dari situ kita akan memperoleh berbagai informasi akan cita-cita seperti apa yang sebenarnya hati kecil kita ciptakan. Memiliki impian dan keinginan untuk melakukans suatu hal ibarat member bensin ke dalam tangki yang kosong. Itulah yang membuat kita berani berjalan mengarungi berbagai cerita dan tujuan yang hidup ini tawarkan.

“if you don’t know what you want, you end up with a lot you don’t.” –Chuck Palahniuk







Sumber: Dream Cathcer (Alanda Kariza)

Managemen Kelabilan Emosi Remaja

          Remaja

Remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa, pada masa ini akan mengandung banyak perubahan baik dalam fisik maupun psikis. Pada masa remaja ini adalah fase perkembangan yang cukup penting. Remaja merupakan tahap perkembangan yang dilematis, dikalangan orang dewasa mereka belum diterima sedangkan disisi lain mereka juga sudah tidak ingin dikatakan sebagai anak-anak lagi. Perubahan yang yang terjadi pada remaja ini sering kali menimbulkan masalah baik bagi remaja ini sendiri maupun masalah yang dapat berdampak pada orang lain Masa remaja sering disebut masa yang labil penuh dengan gejolak kejiwaan dan problematika karena ketidakstabilan emosi.
Emosi adalah keadaan-keadaan yang mendalam yang biasanya menimbulkan perbuatan-perbuatan. Emosi adalah setiap kegiatan atau pergolakan pikiran, perasaan, nafsu serta setiap keadaan mental yang hebat dan meluap-luap. Dan ini cocok sekali dengan dengan perkembangan pada masa remaja yang sedang mengalami berbagai perubahan  fisik pada dirinya. Yang menimbulkan reaksi emosi yang lebih tinggi terutama jika orangtua , guru dan teman sebaya tidak memberikan respon positif dengan segala perubahan yang dialami.
Banyak penelitian membuktikan bahwa salah satu penyebab remaja menjadi nakal adalah karena mengalami gangguan emosi. Gangguan emosi menimbulkan rasa tidak puas terhadap kehidupan sehari-hari. Selanjutnya dapat timbul kebencian dan kecemburuan  terhadap orang-orang yang dilihatnya lebih beruntung dan bahagia.
Emosi tidak selalu jelek, karena emosi juga dapat memberikan bumbu kepada kehidupan , tanpa emosi hidup ini kering dan gersang. tingkah laku emosional dapat dibagi menjadi empat macam yaitu ; marah, orang bergerak menentang sumber frustasi ; takut, bergerak meninggalkan sumber frustasi; cinta, orang bergerak menuju sumber kesenangan ; depresi, orang menghentikan respon-respon terbukanya dan mengalihkan emosi kedalam dirinya sendir
Emosi negatif pada dasarnya dapat diredam sehingga tidak memnimbulkan efek negatif. Beberapa cara untuk meredam emosi adalah :
1.      berfikir positif
2.      mencoba belajar memahami karakteristik orang lain
3.      mencoba menghargai pendapat dan kelebihan oranglain
4.      introspeksi dan mencoba melihat apabila kejadian yang sama terjadi pada diri sendiri, mereka dapat merasakannya
5.      bersabar dan menjadi pemaaf
6.      alih perhatian, ayitu mencoba mengalihkan perhatian pada objek lain dari objek yang pada mulanya memicu pemunculan emosi negatif
Cara lain yang dapat digunakan untuk mengembangkan emosi remaja agar dapat memiliki kecerdasan emosi adalah sebagai berikut :
1.      belajar mengembangkan kesadaran diri
2.      belajar mengambil keputusan pribadi
3.      belajar mengelola perasaan
4.      belajar menangani stres
5.      belajar berempati
6.      belajar berkomunikasi
7.      belajar membuka diri
8.      belajar menegembangkan pemahaman
9.      belajar menerima diri sendiri
10.  belajar mengembangkan tanggung jawab pribadi
11.  belajar mengembangkan ketegasan
12.  belajar dinamika kelompok

13.  belajar menyelesaikan konflik