Guidance and counseling slide 1
BK-B UM 2011
Guidance and counseling slide 2
BK-B UM 2011
Guidance and counseling slide 3
BK-B UM 2011
Guidance and counseling slide 4
BK-B UM 2011
Guidance and counseling slide 5
BK-B UM 2011
Saturday, January 11, 2014
Monday, December 9, 2013
KENALI DUNIA MEREKA
KENALI DUNIA MEREKA
Masa yang
paling indah adalah masa remaja.
Masa yang
paling menyedihkan adalah masa remaja.
Masa yang
paling ingin dikenang adalah masa remaja.
Masa yang
paling ingin dilupakan adalah masa remaja.
Remaja
Menurut
Hurlock (1981) remaja adalah mereka yang berada pada usia 12-18 tahun. Monks,
dkk (2000) memberi batasan usia remaja adalah 12-21 tahun. Menurut Stanley Hall
(dalam Santrock, 2003) usia remaja berada pada rentang 12-23 tahun. Berdasarkan
batasan-batasan yang diberikan para ahli, bisa dilihat bahwa mulainya masa
remaja relatif sama, tetapi berakhirnya masa remaja sangat bervariasi. Bahkan
ada yang dikenal juga dengan istilah remaja yang diperpanjang, dan remaja yang
diperpendek.
Remaja
adalah masa yang penuh dengan permasalahan. Statemen ini sudah dikemukakan jauh
pada masa lalu yaitu di awal abad ke-20 oleh Bapak Psikologi Remaja yaitu
Stanley Hall. Pendapat Stanley Hall pada saat itu yaitu bahwa masa remaja
merupakan masa badai dan tekanan (storm and stress) sampai sekarang masih
banyak dikutip orang.
Menurut
Erickson masa remaja adalah masa terjadinya krisis identitas atau pencarian
identitas diri. Gagasan Erickson ini dikuatkan oleh James Marcia yang menemukan
bahwa ada empat status identitas diri pada remaja yaitu identity diffusion/
confussion, moratorium, foreclosure, dan identity achieved
(Santrock, 2003, Papalia, dkk, 2001, Monks, dkk, 2000, Muss, 1988).
Karakteristik remaja yang sedang berproses untuk mencari identitas diri ini
juga sering menimbulkan masalah pada diri remaja.
Gunarsa
(1989) merangkum beberapa karakteristik remaja yang dapat menimbulkan berbagai
permasalahan pada diri remaja, yaitu:
- Kecanggungan dalam pergaulan dan kekakuan dalam gerakan.
- Ketidakstabilan emosi.
- Adanya perasaan kosong akibat perombakan pandangan dan petunjuk hidup.
- Adanya sikap menentang dan menantang orang tua.
- Pertentangan di dalam dirinya sering menjadi pangkal penyebab pertentangan-pertentang dengan orang tua.
- Kegelisahan karena banyak hal diinginkan tetapi remaja tidak sanggup memenuhi semuanya.
- Senang bereksperimentasi.
- Senang bereksplorasi.
- Mempunyai banyak fantasi, khayalan, dan bualan.
- Kecenderungan membentuk kelompok dan kecenderungan kegiatan berkelompok.
Berdasarkan
tinjauan teori perkembangan, usia remaja adalah masa saat terjadinya
perubahan-perubahan yang cepat, termasuk perubahan fundamental dalam aspek
kognitif, emosi, sosial dan pencapaian (Fagan, 2006). Sebagian remaja mampu
mengatasi transisi ini dengan baik, namun beberapa remaja bisa jadi mengalami
penurunan pada kondisi psikis, fisiologis, dan sosial. Beberapa permasalahan
remaja yang muncul biasanya banyak berhubungan dengan karakteristik yang ada
pada diri remaja. Berikut ini dirangkum beberapa permasalahan utama yang
dialami oleh remaja.
Permasalahan
Fisik dan Kesehatan
Permasalahan
akibat perubahan fisik banyak dirasakan oleh remaja awal ketika mereka
mengalami pubertas. Pada remaja yang sudah selesai masa pubertasnya (remaja
tengah dan akhir) permasalahan fisik yang terjadi berhubungan dengan
ketidakpuasan/ keprihatinan mereka terhadap keadaan fisik yang dimiliki yang
biasanya tidak sesuai dengan fisik ideal yang diinginkan. Mereka juga sering
membandingkan fisiknya dengan fisik orang lain ataupun idola-idola mereka.
Permasalahan fisik ini sering mengakibatkan mereka kurang percaya diri. Levine
& Smolak (2002) menyatakan bahwa 40-70% remaja perempuan merasakan
ketidakpuasan pada dua atau lebih dari bagian tubuhnya, khususnya pada bagian
pinggul, pantat, perut dan paha. Dalam sebuah penelitian survey pun ditemukan
hampir 80% remaja ini mengalami ketidakpuasan dengan kondisi fisiknya
(Kostanski & Gullone, 1998). Ketidakpuasan akan diri ini sangat erat
kaitannya dengan distres emosi, pikiran yang berlebihan tentang penampilan,
depresi, rendahnya harga diri, onset merokok, dan perilaku makan yang
maladaptiv (& Shaw, 2003; Stice & Whitenton, 2002). Lebih lanjut,
ketidakpuasan akan body image ini dapat sebagai pertanda awal munculnya
gangguan makan seperti anoreksia atau bulimia (Polivy & Herman, 1999;
Thompson et al).
Dalam
masalah kesehatan tidak banyak remaja yang mengalami sakit kronis. Problem yang
banyak terjadi adalah kurang tidur, gangguan makan, maupun penggunaan
obat-obatan terlarang. Beberapa kecelakaan, bahkan kematian pada remaja
penyebab terbesar adalah karakteristik mereka yang suka bereksperimentasi dan
berskplorasi.
Permasalahan
Alkohol dan Obat-Obatan Terlarang
Penggunaan
alkohol dan obat-obatan terlarang akhir-akhir ini sudah sangat memprihatinkan.
Walaupun usaha untuk menghentikan sudah digalakkan tetapi kasus-kasus
penggunaan narkoba ini sepertinya tidak berkurang. Ada kekhasan mengapa remaja
menggunakan narkoba/ napza yang kemungkinan alasan mereka menggunakan berbeda
dengan alasan yang terjadi pada orang dewasa. Santrock (2003) menemukan
beberapa alasan mengapa remaja mengkonsumsi narkoba yaitu karena ingin tahu,
untuk meningkatkan rasa percaya diri, solidaritas, adaptasi dengan lingkungan,
maupun untuk kompensasi.
- Pengaruh sosial dan interpersonal: termasuk kurangnya kehangatan dari orang tua, supervisi, kontrol dan dorongan. Penilaian negatif dari orang tua, ketegangan di rumah, perceraian dan perpisahan orang tua.
- Pengaruh budaya dan tata krama: memandang penggunaan alkohol dan obat-obatan sebagai simbol penolakan atas standar konvensional, berorientasi pada tujuan jangka pendek dan kepuasan hedonis, dll.
- Pengaruh interpersonal: termasuk kepribadian yang temperamental, agresif, orang yang memiliki lokus kontrol eksternal, rendahnya harga diri, kemampuan koping yang buruk, dll.
- Cinta dan Hubungan Heteroseksual
- Permasalahan Seksual
- Hubungan Remaja dengan Kedua Orang Tua
- Permasalahan Moral, Nilai, dan Agama
Lain halnya
dengan pendapat Smith & Anderson (dalam Fagan,2006), menurutnya kebanyakan
remaja melakukan perilaku berisiko dianggap sebagai bagian dari proses
perkembangan yang normal. Perilaku berisiko yang paling sering dilakukan oleh
remaja adalah penggunaan rokok, alkohol dan narkoba (Rey, 2002). Tiga jenis
pengaruh yang memungkinkan munculnya penggunaan alkohol dan narkoba pada
remaja:
Salah satu akibat
dari berfungsinya hormon gonadotrofik yang diproduksi oleh kelenjar
hypothalamus adalah munculnya perasaan saling tertarik antara remaja pria dan
wanita. Perasaan tertarik ini bisa meningkat pada perasaan yang lebih tinggi
yaitu cinta romantis (romantic love) yaitu luapan hasrat kepada
seseorang atau orang yang sering menyebutnya “jatuh cinta”.
Santrock
(2003) mengatakan bahwa cinta romatis menandai kehidupan percintaan para remaja
dan juga merupakan hal yang penting bagi para siswa. Cinta romantis meliputi
sekumpulan emosi yang saling bercampur seperti rasa takut, marah, hasrat
seksual, kesenangan dan rasa cemburu. Tidak semua emosi ini positif. Dalam
suatu penelitian yang dilakukan oleh Bercheid & Fei ditemukan bahwa cinta
romantis merupakan salah satu penyebab seseorang mengalami depresi dibandingkan
dengan permasalahan dengan teman.
Tipe cinta
yang lain adalah cinta kasih sayang (affectionate love) atau yang sering
disebut cinta kebersamaan yaitu saat muncul keinginan individu untuk memiliki
individu lain secara dekat dan mendalam, dan memberikan kasih sayang untuk
orang tersebut. Cinta kasih sayang ini lebih menandai masa percintaan orang
dewasa daripada percintaan remaja.
Dengan telah
matangnya organ-organ seksual pada remaja maka akan mengakibatkan munculnya
dorongan-dorongan seksual. Problem tentang seksual pada remaja adalah berkisar
masalah bagaimana mengendalikan dorongan seksual, konflik antara mana yang
boleh dilakukan dan mana yang tidak boleh dilakukan, adanya “ketidaknormalan”
yang dialaminya berkaitan dengan organ-organ reproduksinya, pelecehan seksual,
homoseksual, kehamilan dan aborsi, dan sebagainya (Santrock, 2003, Hurlock,
1991).
Diantara
perubahan-perubahan yang terjadi pada masa remaja yang dapat mempengaruhi
hubungan orang tua dengan remaja adalah : pubertas, penalaran logis yang
berkembang, pemikiran idealis yang meningkat, harapan yang tidak tercapai,
perubahan di sekolah, teman sebaya, persahabatan, pacaran, dan pergaulan menuju
kebebasan.
Beberapa
konflik yang biasa terjadi antara remaja dengan orang tua hanya berkisar
masalah kehidupan sehari-hari seperti jam pulang ke rumah, cara berpakaian,
merapikan kamar tidur. Konflik-konflik seperti ini jarang menimbulkan dilema
utama dibandingkan dengan penggunaan obat-obatan terlarang maupun kenakalan
remaja.
Beberapa
remaja juga mengeluhkan cara-cara orang tua memperlakukan mereka yang otoriter,
atau sikap-sikap orang tua yang terlalu kaku atau tidak memahami kepentingan
remaja.
Akhir-akhir
ini banyak orang tua maupun pendidik yang merasa khawatir bahwa anak-anak
mereka terutama remaja mengalami degradasi moral. Sementara remaja sendiri juga
sering dihadapkan pada dilema-dilema moral sehingga remaja merasa bingung
terhadap keputusan-keputusan moral yang harus diambilnya. Walaupun di dalam
keluarga mereka sudah ditanamkan nilai-nilai, tetapi remaja akan merasa bingung
ketika menghadapi kenyataan ternyata nilai-nilai tersebut sangat berbeda dengan
nilai-nilai yang dihadapi bersama teman-temannya maupun di lingkungan yang
berbeda.
Pengawasan terhadap
tingkah laku oleh orang dewasa sudah sulit dilakukan terhadap remaja karena
lingkungan remaja sudah sangat luas. Pengasahan terhadap hati nurani sebagai
pengendali internal perilaku remaja menjadi sangat penting agar remaja bisa
mengendalikan perilakunya sendiri ketika tidak ada orang tua maupun guru dan
segera menyadari serta memperbaiki diri ketika dia berbuat salah.
Dari
beberapa bukti dan fakta tentang remaja, karakteristik dan permasalahan yang
menyertainya, semoga dapat menjadi wacana bagi orang tua untuk lebih memahami
karakteristik anak remaja mereka dan perubahan perilaku mereka. Perilaku mereka
kini tentunya berbeda dari masa kanak-kanak. Hal ini terkadang yang menjadi
stressor tersendiri bagi orang tua. Oleh karenanya, butuh tenaga dan kesabaran
ekstra untuk benar-benar mempersiapkan remaja kita kelak menghadapi masa
dewasanya.
Tuesday, October 1, 2013
MENJAGA KESOLIDAN DALAM BERSAHABAT
MENJAGA KESOLIDAN DALAM BERSAHABAT
Manusia
adalah mahluk sosial, yang kehidupannya tak lepas dari orang lain. Baik dalam
bekerja, maupun dalam pergaulan sehari-hari. Terlebih lagi kalangan para
remaja. Dalam pergaulan pastilah memiliki suatu aturan atau batasan-batatan
tertentu. Nah, hal tersebut termuat dalam etika pergaulan, yaitu sopan
santun/tata karama dalam pergaulan yang sesuai dengan situasi dan keadaan serta
tidak melanggar norma-norma yang berlaku baik norma agama, kesopanan, adat,
hukum dan lain-lain.
Mengapa
sih kita perlu mengetahui etika dalam pergaulan?..
Oke
yang pertama, Manusia dituntut untuk
saling berhubungan, mengenal dan membantu. Kedua, agar tingkah laku kita diterima dan disenangi oleh siapa saja yang bergaul
dengan kita. Ketiga,
tata krama dan tingkah
laku sehari-hari merupakan cermin pribadi kita sendiri. Keempat, jika dalam bergaul saja kita tidak mau
memperhatikan apa itu etika pergaulan, maka cara kita bergaul pasti akan jauh
dari etika pergaulan yang telah ditentukan. Kelima, Kita sebagai manusia sosial sangat perlu
mengetahui dan memahami apa itu etika pergaulan karena dalam bergaul pun kita
harus memperhatikan tata dan caranya.
Untuk itu diperlukan beberapa cara atau tips
bagaimana dalam pergaulan nantinya tidak menimbulkan permasalahan tetapi yang
diharapkan menimbulkan kebaikan dalam pergaulan tersebut.
Menghargai Orang lain
Kita sebagai Manusia
Yang hidup saling membutuhkan harus bisa menghargai segala bentuk apapun yang
ada pada orang lain. Baik itu masalah pendapat, keahlian, maupun sifat dan
pribadi dirinya. Jangan sampai keluar kata-kata yang bisa menyinggung orang
lain Kalo kamu mau dihargai oleh orang lain.
Bercanda
Memang benar bercanda
adalah sesuatu yang asyik pada diri Manusia, Tapi jangan sampai kita Over Low
dalam bercanda sama orang lain dan kita harus melihat situasi orang yang mau
kita ajak bercanda apakah memungkinkan apa nggak untuk di ajak bercanda. Kalo
pun dia sedang dihadapi dengan kesulitan yang sangat berat kita harus bisa
membuat dia tertawa, tersenyum dan m€erasa nyaman bila berada di samping kita
meskipun dalam keadaan yang segmenting mungkin.
Menjadi Orang Yang di Percaya
Kalo kita di Percaya
oleh Teman/Orang lain, itu bukanlah sesuatu Yang Baik buat kita, emang sih
dipercaya oleh teman bisa membuat kita senang, senang karena dipercaya oleh
orang lain. Tapi yang membuat kita rada susah yaitu apakah kita bisa menjaga
kepercayaan yang di berikan oleh orang lain kepada kita??
Jadi, agar kita bisa
memelihara kepercayaan itu salah satu caranya ialah Jangan biasakan menjadi
mulut Ember, dan berpikir rahasia orang lain adalah rahasia kita juga.
Menjadi Teman Yang bisa diandalkan
Nah ini dia.. apakah
kita sudah bisa menjadi teman Yang Baik?
Apakah kita sudah
pantas di sebut sebagai seorang teman yang bisa diandalkan? Bisa diandalkan
oleh oranglain bila mereka mendapatkan hal yang sangat sulit.
Untuk menjadi teman
yang bisa diandalkan memang susah susah Gampang. Cara Gampangnya ialah..
cukuplah memenuhi criteria yang telah disebutkan diatas, yaitu: Kita bisa
menghargai Orang Lain, bisa membuat Teman tersenyum dalam keadaan apapun
mekipun dalam keadaan yang sangat genting, Menjaga kepercayaan yang diberikan
oleh Teman/Orang.
Selalu Berprasangka Baik
Dalam dunia pergaulan
harusnya kita selalu berprasangka baik terhadap teman, tidak boleh ada rasa
prasangka buruk, karena dengan berprasangka buruk kita akan sulit untuk
menumbuhkan rasa percaya karena tertutup dengan prasangka yang buruk tadi.
Suka Menolong
Salah satu hakikat makhluk social
tak lepas dari rasa saling membutuhkan, untuk itu kita harusnya tidak segan
untuk menolong teman kita, tentunya jika hal itu bisa kita lakukan dan tidak
merugikan diri kita sendiri. Karena dengan suka menolong teman, jikalau nanti
kita butuh pertolongan teman kita akan tidak segan menolong kita.
Bersikaplah ramah...
Jika kamu ramah
siapapun akan merasa nyaman di dekatmu...dan jika sudah begitu..teman2 yang
ingin mengenalkannya kepadamupun akan berkata 'kenalan aja..dia baek
kog"...dan akan menambahkan banyak teman-temanmu....
BAgaimana ramah
itu...??
Mudah saja, pastinya
kamu jangan memasang lagak layaknya orang yang disegani...cerahkan wajahmu
dalam artian hiasi dengan senyum kecil..karena ingat, orang yang senyum
memiliki aura berbeda....
Mudah-mudahlah
bergaul..tapi jangan bergaul ke arah yang salah....dan jangan sesekali kamu
ceplas-ceplos yang justru secara tidak langsung menyinggung perasaan orang lain
karena itu sudah menjadi nilai minus....
Jangan pilih-pilih...!!!
Bergaul lah dengan
siapa saja tanpa memandang status atau sosialnya.... kecuali terhadap mereka
yang pergaulannya justru menjerumuskan..jauhkan pelan-pelan..agar kita tidak
terbawa mereka dan tidak pula menyinggung mereka..jadi kamu bisa berkawan
dengan siapapun...
nah,, udah pada tau kan tips-tipsnya, gimana? mudah bukan...
so, boleh langsung dipraktekin kok. lakukan dengan baik dan benar yah!
DON’T BE AFRAID TO DREAM
DON’T BE AFRAID TO DREAM
Dream!! Mungkin kata ini
terdengar pada sebagian orang berepedapat bahwa mimpi hanyalah suatu hal sepele
atau bahkan boleh dimiliki anak-anak kecil. Ada juga orang-orang yang memandang
impian-impian kita secara skeptic atau bahkan pesimis. Sebaliknya, bagi
pribadi-pribadi yang brillian yang ada, mimpi nerupakan sebuah poros bagi hidup
mereka. Mimpi memiliki peranan besar bagi mereka dalam menjalani hidup. Kita bisa
membuat mimpi menjadi nyata-merealisasikannya.
Ketika masih kecil mungkin kalian
pasti pernah bercita-cita untuk menjadi dokter, guru, perawat, pengusaha,
presiden, astronot,dll. Dan setiap kali kita ditanya “cita-citamu mau jadi
apa?”. Kita pasti akan menjawab dari salah satu cita-cita tersebut agar
terdengar keren. Kemudian kita pun ingin
segera tumbuh dewasa untuk menggapainya. Ini membuat kita menyadari suatu hal
yang sering kita lupakan, bahwa sebenarnya sebuah mimpi akan muncul ketika
telah meciptakannya. Dan ternyata kita sudah pernah mempraktikkannya saat masih
kecil.
“DREAMS ARE INVENTED. WE ARE NOT BORN WITH THEM”
Seiring dengan berjalannya waktu
impian-impian kita pada masa kecil berubah. Mimpi berubah karena diri kita juga
selalu berkembang. Kita mulai mempelajari banyak hal baru dan merasakan
berbagai pengalaman menarik. Di dalam hidup, kita memiliki begitu banyak
keinginan namun seiring dengan berjalannya waktu, cita-cita kita pun bias
berubah, begitu pun dengan prioritas kita. Namun, hal ini tidak berarti bahwa
kita harus berhenti bermimpi.
Bermimpilah! Karena sebuah mimpi mampu menekan keraguan kita akan masa
depan.
“Dream an give yourself permission to envision
a You that you choose to
be”. -Joy Page-
Do you know what you want to do?
Sejak pertama kali mengenal komputer,
Bill Gates menyadari bahwa ia memiliki keterkaitan yang besar terhadap dunia
tersebut. Mengetahui apa yang kita ingin lakukan merupakan salah satu kunci
kesuksesan. Kita mungkin kadang merasa
ada begitu banyak hal yang ingin kita lakukan sampai-sampai kita tidak tahu
harus memulai dari mana. Impian dan cita-cita bisa muncul dari mana saja. Mulai
dari kencintaan kita terhadap suatu hal, kekecawaan kita terhadap suatu pihak,
kekurangan-kekurangan yang kita miliki, serta keterbatasan yang ada dalam
menjalani hidup.
Untuk itu mari kita menelaah segala hal
yang kita jalani sehari-hari. Dari situ kita akan memperoleh berbagai informasi
akan cita-cita seperti apa yang sebenarnya hati kecil kita ciptakan. Memiliki
impian dan keinginan untuk melakukans suatu hal ibarat member bensin ke dalam tangki
yang kosong. Itulah yang membuat kita berani berjalan mengarungi berbagai
cerita dan tujuan yang hidup ini tawarkan.
“if you don’t know what you want, you
end up with a lot you don’t.” –Chuck Palahniuk
Sumber: Dream Cathcer (Alanda Kariza)
Managemen Kelabilan Emosi Remaja
Remaja
Remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak ke masa
dewasa, pada masa ini akan mengandung banyak perubahan baik dalam fisik maupun
psikis.
Pada masa remaja ini adalah fase perkembangan yang cukup penting. Remaja merupakan
tahap perkembangan yang dilematis, dikalangan orang dewasa mereka belum
diterima sedangkan disisi lain mereka juga sudah tidak ingin dikatakan sebagai
anak-anak lagi. Perubahan yang yang
terjadi pada remaja ini sering kali menimbulkan masalah baik bagi remaja ini sendiri
maupun masalah yang dapat berdampak pada orang lain Masa
remaja sering disebut masa yang labil penuh dengan gejolak kejiwaan dan
problematika karena ketidakstabilan emosi.
Emosi
adalah keadaan-keadaan yang mendalam yang biasanya menimbulkan
perbuatan-perbuatan. Emosi adalah setiap
kegiatan atau pergolakan pikiran, perasaan, nafsu serta setiap keadaan mental
yang hebat dan meluap-luap. Dan ini cocok sekali dengan dengan perkembangan
pada masa remaja yang sedang mengalami berbagai perubahan fisik pada
dirinya. Yang menimbulkan reaksi emosi yang lebih tinggi terutama jika orangtua
, guru dan teman sebaya tidak memberikan respon positif dengan segala perubahan
yang dialami.
Banyak penelitian
membuktikan bahwa salah satu penyebab remaja menjadi nakal adalah karena
mengalami gangguan emosi. Gangguan emosi menimbulkan rasa tidak puas terhadap
kehidupan sehari-hari. Selanjutnya dapat timbul kebencian dan kecemburuan
terhadap orang-orang yang dilihatnya lebih beruntung dan bahagia.
Emosi tidak selalu jelek,
karena emosi juga dapat memberikan bumbu kepada kehidupan , tanpa emosi hidup
ini kering dan gersang. tingkah laku emosional dapat dibagi menjadi empat macam
yaitu ; marah, orang bergerak menentang sumber frustasi ; takut, bergerak
meninggalkan sumber frustasi; cinta, orang bergerak menuju sumber kesenangan ; depresi,
orang menghentikan respon-respon terbukanya dan mengalihkan emosi kedalam
dirinya sendir
Emosi negatif pada
dasarnya dapat diredam sehingga tidak memnimbulkan efek negatif. Beberapa cara
untuk meredam emosi adalah :
1. berfikir positif
2. mencoba belajar
memahami karakteristik orang lain
3. mencoba menghargai
pendapat dan kelebihan oranglain
4. introspeksi dan
mencoba melihat apabila kejadian yang sama terjadi pada diri sendiri,
mereka dapat merasakannya
5. bersabar dan menjadi
pemaaf
6. alih perhatian, ayitu
mencoba mengalihkan perhatian pada objek lain dari objek yang pada mulanya
memicu pemunculan emosi negatif
Cara lain yang dapat
digunakan untuk mengembangkan emosi remaja agar dapat memiliki kecerdasan emosi adalah sebagai berikut :
1. belajar mengembangkan
kesadaran diri
2. belajar mengambil
keputusan pribadi
3. belajar mengelola
perasaan
4. belajar menangani
stres
5. belajar berempati
6. belajar berkomunikasi
7. belajar membuka diri
8. belajar menegembangkan
pemahaman
9. belajar menerima diri
sendiri
10. belajar mengembangkan
tanggung jawab pribadi
11. belajar mengembangkan
ketegasan
12. belajar dinamika
kelompok
13. belajar menyelesaikan
konflik